Senin, 30 Juli 2012

Mau Dapetin Anak Perempuan atau Laki-Laki Yah?

        

 



Judul ini saya ambil ketika banyak klien saya yang bertanya mengenai bagaimana cara mendapatkan anak dengan jenis kelamin yang diinginkan. Sebenarnya menurut saya mau laki laki atau perempuan sama saja, tetapi di masyarakat lebih banyak memilih untuk anak pertamanya adalah anak laki-laki, dengan alasan agar kelak dia bisa menjadi pelindung bagi adik adiknya, menurut Saya perempuan pun bisa, kenapa engga?. ya... kita tampung saja opini setiap orang, menghargai pendapat dan keinginan orang lain... :)
Disini Saya akan menjelaskan gimana sih usaha kita?, apa aja sih yang harus Saya lakukan?.
kita hanya bisa berusaha dan berdoa, takdir tetap di tangan tuhan. Inilah usaha saran Saya jika anda ingin memepunyai anak laki-laki atau perempuan.


A. Jika anda mendambakan anak laki-laki

     1. Lakukan persetubuhan sedekat mungkin dengan detik terjadinya ovulasi, atau tepatnya 12 jam
         sebelum dan sesudah ovulasi. Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang matang, terjadi saat masa subur.
         dari sini berarti kita harus tahu kapan masa subur kita. Mungkin ada rumus agar kita tahu kapan masa
          subur kita yaitu dengan menghitung tanggal haid kita.


          masa subur itu terjadi 14 hari sebelum haid (rumus termudah), dari sini berarti kita harus tahu
          tanggal-tanggal haid, berapa lama siklusnya, dan berapa lama kita haid.
          rumus yang lain untuk menghitung masa subur yaitu dengan menghitung haid 6 siklus sebelumnya.
          Dari keenam siklus tersebut, siklus terpendek di kurangi 18, siklus terpanjang dikurangi 6.
          (untuk lebih jelasnya lagi lihat artikel selanjutnya mengenai cara menghitung masa subur).
          Tujuan mendekatkan persetubuhan dengan ovulasi yaitu tingkat lamanya si sperma berkromosom Y
          (pembawa jenis kelamin laki-laki) yang lebih singkat yaitu 3 hari di dalam uterus (rahim),
          sedangkan sperma berkromosom X (pembawa jenis kelamin perempuan) dapat hidup selama 5 hari.





     2. Kalau dapat, sebaiknya istri mencapai orgasme terlebih dahulu, disusul oleh orgasme suami.

         Hal ini dikarenakan agar suasana pH vagina menjadi basa, dengan pH vagina yang tidak terlalu tinggi,
         tidak akan banyak sperma yang mati karena tingkat keasaman vagina yang tinggi.


         Alasan kedua mengapa harus wanita yang terlebih dahulu orgasme adalah agar untuk memberi ruang
         ruang gerak si sperma lebih cepat. Untuk sperma berkromosom Y (pembawa jenis kelamin laki-laki)
         dapat bergerak lebih gesit dibandingkan dengan sperma berkromosom X (pembawa jenis kelamin
         perempuan).



    3. Posisi yang dianjurkan adalah posisi si suami mendekati istrinya dari belakang, dan posisi si istri adalah
        posisi knee-chest (menungging dengan dada menempel di dasar), dengan asumsi si sperma akan lebih
        cepat bertemu dengan sel telur, membantu pergerakan sel sperma berkromosom (Y) agar lebih cepat.


    4. Pada detik suami mencapai orgasme dan ejakulasi lakukanlah penetrasi penis yang dalam.
        Hal ini dianjurkan agar sperma yang masuk lebih banyak, dan sperma berkromosom (Y) lebih mudah
        untuk menjangkaunya.
       

    5. Puasa atau pantangan bersetubuh sangat diperlukan mulai haid kering sampai hari terjadinya ovulasi.
        Maksudnya agar volume dan jumlah sperma per cc akan menjadi sebanyak mungkin.

        



    6. Agar mendukung aktivitas sperma Y, calon ibu sebaiknya mengkonsumsi makanan tinggi natrium dan
        potasium serta mengurangi kalsium dan magnesium. Makanan tinggi natrium akan menciptakan
        lingkungan basa yang cocok bagi sperma Y.










Writted by : Irda Yanti Tanjung

Sumber:
  • Sinopsis Obstetri Edisi 2 Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH