Senin, 16 April 2012
Sabtu, 14 April 2012
Engkau wanita yang mulia dan yang
rindu dimuliakan oleh belahan jiwa yang dipantaskan oleh Tuhan dengan keindahan
pribadimu, berikut ini adalah 25 sifat laki-laki yang semoga disatukan kedalam
diri belahan jiwamu.
Cobalah untuk menyusun ke-25 daftar sifat
ini dalam urutan yang paling kau sukai, dan engkau akan menemui urutan sifat
yang harus kau bangun di dalam hati dan perilakumu.
Wanita yang baik bagi laki-laki yang
baik, dan sebaliknya.
Ini dia!
1. Yang sukses.
2. Yang menghasilkan uang yang banyak,
tapi menyerahkan semuanya kepadamu.
3. Yang tidak salah, tapi meminta
maaf kepadamu, walau pun engkau yang salah.
4. Yang bisa masak.
5. Yang menyukai dan memuji
masakanmu - apa pun rasanya.
6. Yang tidak bisa menyanyi, tapi
menyanyikan lagu cinta untukmu.
7. Yang tegas kepada orang lain,
tapi lembut kepadamu.
8. Yang gagah berani dalam
pertempuran, tapi yang merengek manja di pangkuanmu.
9. Yang matanya terbelalak, nafasnya
tercekat, super lebay dan berlebihan dalam memuji kecantikanmu.
10. Yang memimpin dunia dan dengan
tegas mengharuskan kepatuhan kepada aturannya, tapi menurut kepada aturanmu.
11. Engkau tahu dia berbohong saat
memujimu, tapi dia berbohong dengan indah, tulus, dan penuh cinta.
12. Yang hidup hanya untukmu.
13. Yang memerintah dan berkhotbah
kepada semesta, tapi diam dengan wajah bayi dan tak bersuara saat engkau
berbicara.
14. Yang berani menghadapi
sebesar-besarnya musuh dan bencana, tapi yang sangat takut membuatmu menangis.
15. Yang suaranya menggelegar
membuat guntur minder, tapi halus dan lembut saat menyebut namamu.
16. Yang menolak makan sebelum semua
orang yang dipimpinnya makan, tapi mengikutimu di sekeliling dapur jika dia
lapar.
17. Dia menyemangati rakyat untuk
hidup dengan mandiri, tapi dia minta kau suapi saat makan.
18. Dia mengetahui arah perjalanan
bangsa dalam menuju Indonesia yang jaya dan cemerlang, tapi kebingungan jika
engkau tak bersamanya.
19. Dia pembawa pesan dari langit,
tapi tetap meminta nasihatmu untuk keputusan yang penting bagi kebaikan banyak
orang.
20. Dia bersedih dan menyalahkan
dirinya sendiri jika engkau berlaku kasar kepadanya.
21. Saat engkau meminta maaf
kepadanya, dia tersenyum dan meminta maaf telah menyebabkanmu berlaku seperti
itu, walau sebetulnya engkau tahu hatinya tersayat pedih oleh kekasaranmu.
22. Dia mengharumkan namamu sebagai
Permaisuri dalam kerajaannya.
23. Dia menjadikanmu
seindah-indahnya perhiasan baginya.
24. Saat dia dihina oleh orang lain,
dalam kemiskinan atau dalam kejatuhan derajat, dia tetap merasa yang tertinggi
dan terkaya, karena dia memilikimu.
25. Engkau adalah kebanggaan
hidupnya.
Kamis, 12 April 2012
Senin, 09 April 2012
Senin, 02 April 2012
Pemandian Air Panas Gunung Pancar - Sentul Bogor
Yeeee.... Holiday...!! \^.^/
tanggal 31 maret 2012 saya bersama
teman teman saya (Upiq, nena, ayu, ajunia, mira, adi), dan.... pacar ku
tersayang Sandy Wahyudin (hehehe.... ) jalan jalan ke pemandian air panas
gunung pancar - sentul. Rencana berangkat jam 12 siang, karena ada berbagai
kendala dan halangan akhirnya kami berangkat jam 15:00 (ngaretnya lama kali).
Kami semua berkumpul di depan pos polisi daerah UKI.
Perjalanan menuju sentul.....
Untuk menuju daerah sentul, kami
melewati jalan tol Jagorawi dari pintu tol UKI menuju pintu tol Sentul City.
Sesampainya di daerah pintu tol Cikeas, gerimis menyambut dalam perjalanan
kami. "Duh... hujan semakin deras".
Sesampainya di daerah Sentul, saya tidak masuk ke pintu tol Sentul City, karena setahu Saya pintu tol menuju Gunung Pancar itu namanya "Gerbang Tol Sentul Selatan", bukan "Gerbang Tol Sentul City" (pukul 15:30 WIB) . "Duh... kelewatan deh...". Teman teman didalam mobil bersorak semua... (hahaa.... maaf ya teman teman... :p). Terpaksa Saya harus berputar ke pintul tol Bogor. Setelah kami sudah berputar, kami keluar melalui pintu tol Sentul City (pukul 15:45 WIB). "Pak, kalau menuju Desa Karang Tengah itu kemana ya?" Tanya ku. "Oh... lurus aja" jawab pak penjaga pintu tol. "Terimakasih, pak" Jawab ku.
Sesampainya di daerah Sentul, saya tidak masuk ke pintu tol Sentul City, karena setahu Saya pintu tol menuju Gunung Pancar itu namanya "Gerbang Tol Sentul Selatan", bukan "Gerbang Tol Sentul City" (pukul 15:30 WIB) . "Duh... kelewatan deh...". Teman teman didalam mobil bersorak semua... (hahaa.... maaf ya teman teman... :p). Terpaksa Saya harus berputar ke pintul tol Bogor. Setelah kami sudah berputar, kami keluar melalui pintu tol Sentul City (pukul 15:45 WIB). "Pak, kalau menuju Desa Karang Tengah itu kemana ya?" Tanya ku. "Oh... lurus aja" jawab pak penjaga pintu tol. "Terimakasih, pak" Jawab ku.
Perjalanan menuju Desa Karang Tengah....
Keluar pintu tol Sentul City kami
disuguhkan berbagai ke glamoran perumahan Sentu City yang indah. Plang penunjuk
jalan ke arah Desa Karang Tengah sungguh minim, kami hanya mengandalkan
"Tanya dan tanya" pada warga setempat. sampai di gerbang yang besar,
banyak warga yang menggunakan sepeda motor tampak sedang meneduh, kami
berinisiatif untuk bertanya arah ke Desa Karang Tengah. Setelah bertanya,
jalannya ternyata masih lurus terus sampai bertemu dengan masjid lalu belok
kiri. Kata satpamnya sih sampai ketemu sama portal (perasaan kalau di perumahan
portal itu banyak yah? hehee.... ). mengikuti arah jalan , didepan kami ada
sebuah mobil losbak hitam, mobil tersebut belok ke kiri ke arah portal, ikutin
ngga yah?, rasa ngga yakin mengikuti mobil tersebut karena yang kami lihat
setelah portal tersebut hanya ada konstruksi konstruksi perumahan yang baru
akan dibangun. Akhirnya kami berjalan lurus terus, ngga seberapa jauh akhirnya
kami menemukan portal lagi. Sampainya di portal, terlihat ada seorang satpam
yang sedang berjaga, ketika kami tanya arah Desa Karang Tengah, ternyata portal
yang di maksud sudah lewat, wah... ternyata benar, portal yang dimaksud adalah
portal yang tadi dilewati losbak! haha... kembali lagi ke arah portal. Lewat
pos 1 Pos 2, belok kanan ke arah perkampungan. ngga jauh dari belokan tadi,
kami membaca "SELAMAT DATANG DI DESA KARANG TENGAH". horrrraayyy....
\^.^/ (pukul 15:55 WIB)
akhirnya sampai juga di desa Karang
Tengah.
Perjalanan menuju Gunung
Pancar......
seneng banget akhirnya sudah sampai
di Desa Karang Tengah, artinya kita sudah ga jauh lagi akan sampai di Gunung
Pancar. Desa ini masih ramai, dan pemandangan desa ini ke arah perumahan Sentul
City indah juga. Beberapa meter kemudian kami sudah melihat perkumpulan pohon
pohon pinus yang indah dan sejuk, tapi sayangnya kita ga bisa menikmatin
sejuknya alam tersebut berhubung cuacanya yang sedang hujan, kami hanya bisa
menikmati keindahan visualnya saja. Subhanallah, indah banget.
Sampai di gerbang yang pertanda kita
sudah masuk daerah Gunung Pancar (pukul 16:00 WIB), kami melihat seseorang yang
hendak memberhentikan kendaraan kami, seseorang itu adalah orang yang
ditugaskan untuk retribusi Taman Wisata Alam tersebut, Rp 1000/orang, dan Rp
2000 untuk mobil. setelah kami membayar, kami lanjutkan perjalanan kami,
menikmati indah alam ciptaan-Nya.
tidak jauh dari pembayaran pertama, kami melihat gerbang lagi, lagi lagi pengambilan retribusi "Doh....". Dikenakan biaya Rp 10.000/orang, dan mobil Rp 4000.
tidak jauh dari pembayaran pertama, kami melihat gerbang lagi, lagi lagi pengambilan retribusi "Doh....". Dikenakan biaya Rp 10.000/orang, dan mobil Rp 4000.
akhirnya sampai juga di lokasi Pemandian
Air Panas Gunung Pancar pada pukul 16:10 WIB. ALHAMDULILLAH ^.^"
Sesampainya di Pemandian Air Panas
Gunung Pancar....
parkir mobil.... "terus...
terus.." kata ajunia. hoho...
gerimis menyambut kedatagan kami,
"duh... dingin sekali...", sampai sampai ketika saya berbicara pun
mengeluarkan uap dingin... (saking dinginnya cuaca+alamnya). Kami berjalan kaki
menuju pemandiannya, sebelum kami menuruni tangga menuju pemandiannya, kami
melihat masih banyak mobil yang berjajar. Wah… ternyata banyak juga pengunjungnya,
rata rata berplat polisi “B” atau dari Jakarta. Disepanjang jalan setapak
menuju pemandiannya, banyak saung saung yang disewakan oleh warga yang
mempunyai usaha saung tersebut, saung itu disewakan seharga Rp 10.000, untuk
timing saungnya ya terserah kita.
“sampe besok pagi juga boleh” jelas
abang saungnya.
“waduh… mank malem malem masih ada
yang dateng juga ya bang?”
“wah… banyak neng, apalagi malem
minggu gini”
“oh….”
Dalem hati…. Buat apa ya malem malem
disini? Hahahahaa…. :D
Hujan semakin deras perut pun terasa
lapar, kami memesan teh manis hangat seharga Rp 3000 dan mie rebus Rp 6000.
Hmm… ga mahal mahal juga ko, oke… di pesan…
sambil menunggu pesanan, kita foto foto dulu disaung…. \^.^/
sambil menunggu pesanan, kita foto foto dulu disaung…. \^.^/
Upiq :“eh… makannya cepet ya?, jam 5 kita harus
udah mandi, biar bisa foto foto di tempat pemandiannya”
“OKE……”
Setelah makanan kami sudah habis, kami langsung bergegas ke
tempat penggantian baju. Tempatnya sih ga begitu parah, tapi ketika saya dan
upiq masuk ke dalamnya. HUUUEEKKK…. Mencium aroma bau tak sedap… Kami segera
pindah ke kamar ganti sebelahnya.
Setelah kami ganti baju, kami langsung pergi ke kolamnya.
Hmm… foto foto dulu ah.. ga afdol rasanya kalau kita jalan jalan terus ga foto
foto. Ya nggak? Hehe…
Ah… udah dulu deh, ngeliat airnya rasanya pengen banget
cepet cepet nyebur, berhubung udaranya dingin banget, jadi… langsung main
masukin kaki aja ke kolam. Diliat sih airnya biasa aja, pas kakinya dimasukin,
beuuuhhh…. Mantap kali panasnya, baru ujung jari kaki saya yang masuk, langsung
saya tarik kaki Saya, hahaa… :D
Sontak ibu ibu yang melihat tingkah Saya tertawa (duh… malu
maluin) haha…
Mungkin…. Butuh adaptasi kali yah? Dari suhu tubuh saya yang
rendah (dingin) menyentuh air yang suhunya tinggi sekali. Perlahan lahan kaki saya
saya masukkan ke air, hmmm…. Sekitar 2 menit kaki saya butuh beradaptasi.
Setelah itu, baru saya bisa berendam di air tersebut. Hangatnyaaa…. :)
Sesi foto foto pun berlanjut….
Tidak lama kemudian, hari semakin gelap. Sudah mulai ga
bagus buat foto foto. Tapi… teman teman Saya yang lain seperti nena, ajunia,
ayu, dan mira baru datang ke kolam tersebut. Haduh…. Sudah mulai gelap begini
baru pada dateng, alhasil foto pun seperti ini….
Udahan ah, mau balik ke saung…
Sampai di saung, kedinginan lagiii…
Hmm hari sudah gelap, waktunya kita pulang.
Baru tangga pertama, kami sudah ngos ngosan, haduuhh… gimana
kalau kita hiking? Haha…
Sesampainya di parkiran….
Duh… kira kira kita berani nggak yah ngelewatin hutan pinus
malem malem gini?. Huffhh… bisa lah…
teman teman semuanya sudah masuk ke dalam mobil, tinggal Saya sendiri. Lalu Saya menghampiri tukang parkir yang ada disitu.
teman teman semuanya sudah masuk ke dalam mobil, tinggal Saya sendiri. Lalu Saya menghampiri tukang parkir yang ada disitu.
“mas…. Malem malem gini disini masih rame yah?”
“masih, apalagi malem minggu”
“oh… terus kalau kita lewatin hutan pinus itu malem malem gini ga apa apa bang?”
“hmmm……”
“masih, apalagi malem minggu”
“oh… terus kalau kita lewatin hutan pinus itu malem malem gini ga apa apa bang?”
“hmmm……”
Saya fikir fikir, pengunjung yang bermalam minggu disini
mungkin sudah datang dari semenjak sore tadi, tapi tidak ada yang turun seperti
kami, kamilah pengunjung yangbturun paling akhir.
waduh… perasaan ga enak, ditanya seperti itu abangnya diem aja. Yasudahlah, biar saya simpen sendiri keraguan ini.
waduh… perasaan ga enak, ditanya seperti itu abangnya diem aja. Yasudahlah, biar saya simpen sendiri keraguan ini.
Sebelum berangkat, kami semua membaca basmallah terlebih
dahulu. Kami semua yang perempuan merasa ketakutan untuk melewati hutan pinus
tersebut, termasuk Saya sendiri yang membawa mobil, ga pengen liat sih, sumpah
takut banget, mana saya punya riwayat yang ga bagus sama hal yang beginian,
tapi kalau ga ngeliat ya ga bisa lihat jalan. Hufh… berani beraniin. Biasanya
kalau lagi praktek di rumah sakit sendiri ga ada takut takutnya, mau dibilang
seseram apapun ruangan itu. Ini dihutan takutnya bikin jantung saya berdebar
sangat kencang (haha…). Mata waspada kedepan, kanan kiri, kaca spion. Setiap
tikungan selalu Saya klakson. Suasana di mobil sempat hening, teman teman saya
yang senang bercanda, sampai diam seketika. Tapi… cwo saya tetap aja bercanda,
ga tau orang lagi tegang gini kali ya? Haha… ga apa apa deh, mencairkan suasana
yang tegang, buat saya mengendarai mobilnya agak rileks.
Tidak lama kemudian, lepas juga kami dari gelapnya hutan,
akhirnya kami sampai di desa karang Tengah. Pemandangan malam hari didesa
Karang Tengah sangat indah, apalagi kea rah lampu lampu di daerah perumahan
Sentul City, lampu lampu perumahan tersebut seperti membentuk angka 1 4 1 4.
Perjalanan terus berlanjut. Akhirnya kami sampai di gerbang
tol menuju Jakarta, I’m coming Jakarta…..
ALHAMDULILLAH kami semua sampai dan kembali ke rumah masing
masing dengan selamat.
Hmm… mungkin yang paling berkesannya adalah ketika kami
sedang menempuh perjalanan di hutan pinusnya, ketika matahari masih terbit,
terlihat indah sekali hutan itu, namun ketika malam? Waw….. sangat mencekam!
Haha… :D
horror banget deh, tapi… seru, itu yang buat kita tertawa ketika kami bercerita cerita pengalaman kita ketika ke Taman Wisata Alam Gunung Pancar. :)
horror banget deh, tapi… seru, itu yang buat kita tertawa ketika kami bercerita cerita pengalaman kita ketika ke Taman Wisata Alam Gunung Pancar. :)
THE END...
Langganan:
Postingan (Atom)